DAYAK TOBAG DIMASA PIMPINAN SEBELUM ADIPATI

Menurut sumber dari cerita lisan para tokoh adat dahulu, hanya beberapa tokoh Pemimpin Dayak Tobag pada Jaman Macan. Diantaranya yang dapat diketahui adalah: Ma’ Langat, Macan Poco’k, Macan Kuncit, Macan Boloh Layu’, dan  Macan Tikas. Selanjutnya akan kami kupas sedikit dari kisah-kisah hidup mereka selama memimpin Dayak Tobag. Macan adalah gelar bagi Sang Pemimpin dan Pelindung benua (wilayah tanah adat), seperti sebagai berikut:

  1. MA’ LANGAT ; Diperkirakan antara tahun 1000 -1100- an menjadi pemimpin tanah Lancak. Dalam kisah No’ Langat yang cerdik. Istri dari pemimpin laman Lancak ini juga mempunyai kesaktian dan memberantas musuh yang datang menyerang. Beliau ini jarang sekali keluar jauh dari daerahnya.
  2. MA’ KUNCIT ; Sekitar tahun 1100-1200-an sudah dikenal seorang tokoh bernama Langat disebut juga Ma’ Kuncit dengan gelar Macan Pocok  ( digelar karena secepat kilat mampu melompat sampai pucuk kayu tertinggi) yang membendung pengaruh dan gangguan dari suku bangsa luar. Dimasa hidupnya, beliau selalu berpindah pindah mulai dari Lancak sampai ke Labai Lawai yang menjadi tempat pemukiman para kerabatnya. Keberadaan beliau susah diketahui.
  3. MA’ TIKAS ;Sekitar tahun 1200an ada tokoh bernama Macan Kuncit  yang disebut juga Ma’ Tikas merupakan putra Macan Pocok. Meskipun perawakan agak pendek beliau memiliki kemampuan fisik diatas rata-rata orang ditempatnya. Dalam kisahnya takala beliau berjalan-jalan ke Labai Lawai (sekitar daerah matan), beliau menolong orang tiongkok yang terdampar didaerah itu. Dan beliau bersahabat dengan orang han dari tiongkok tersebut dan dihadiahi pedang membawanya ke Laman Sepode’ ke tempat sepupunya. Macan Kuncit juga menghalau kelompok pengayau dari suku Bukit yang dipimpin Langgar. Anak-anaknya bernama Tikas, Ambun dan Rinya. Sekitar 1200-an ada Macan Boloh Layu (Sepode’) dikenal karena akan kekuatan ilmu kadikjayaannya apabila dikeluarkan hawa ilmunya bisa membuat buluh layu dan mati. Beliau membantu Macan Kuncit di Sepode’.
  4. MA’ BILANG ;Akhir tahun 1200 Macan Tikas putra Macan Kuncit memimpin Tanah Dayak Tobag. Awal pertualangan saat diserang orang mualang dan menyeberang menghindar ke laman segasing bersama Ma’ Ongkok. Tikas kemudian bertapa dibukit tiung kandang. Bertemu dan menikah dengan Dayang Mintu (Keturunan bangsa bunyik) tepi bukit tiung kandang. Macan Tikas memiliki putra sulung bernama Bilang, maka disebut Ma’ Bilang (Bapaknya Bilang). Ia dan kerabatnya juga mampu menghalau orang mualang. Kisah lain waktu menghalau orang bukit yang menyerang laman mangkit dengan kepala sebidai diserahkan ke orang mangkit, karena orang Tobag tidak mempunyai tradisi menyimpan tengkorak. Kisah menghadang serangan orang Beaje’ (Peruan/Taba) membantu kerabat dan temannya Macan Pipit dari tanah Mali. Dan beliau juga pernah tinggal di segelam danau. Konon kesaktian beliau ditakuti musuh sampai ke lawai. Akhir pertualangan Macan Tikas setelah anak bungsunya lahir. Saat itu ada kejadian ia bersama kerabatnya menghalau orang Miaju’ (suku Ngaju) yang hendak masuk di simpang Matan, mereka juga dibantu oleh kerabat suku Desa yang dipimpin Macan Indong Seraya yang keluar dari Sekucing Labai. Perahunya ditinggal di sejenu-pemaring di tanah lawai sekitar tanah simpang Matan. Dan peninggalan “Sangkan” (perahu sampan jalornya) yang juga menjadi keramat. Cerita tentang kematian beliau tidak diketahui. Konon katanya beliau menjadi keramat tapa dan raib.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tentang LMA-DT

Lembaga Masyarakat Adat Dayak Tobag (LMA-DT) dibentuk sebagai wadah perjuangan untuk melestarikan nilai-nilai adat dan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur, serta memperjuangkan hak-hak masyarakat adat Dayak Tobag. Maksud utama dari keberadaan LMA-DT adalah untuk memperkuat kelembagaan adat, hukum adat, dan tradisi budaya sebagai identitas yang harus dijaga dan dihormati oleh seluruh masyarakat.

Visi

Dayak Tobag yang kuat dalam Kelembagaan Adat, kuat dalam Hukum Adat, kuat Adat Budayanya, Mandiri Masyarakat Adatnya, dan harmoni dengan alamnya.

Misi

 

  1. Memperkuat eksistensi Kelembagaan Adat.
  2. Memperkuat dan menjaga marwah hukum adat.
  3. Membangun sinergi dengan lembaga adat lain dan pihak LSM yang bergerak dalam adat budaya dan alam.
  4. Membangun hubungan yang harmonis yang saling menguatkan dengan dunia usaha.
  5. Menjaga, melestarikan, dan mempromosikan Adat Budaya.
  6. Mengali dan menjaga peninggalan budaya.
  7. Menjaga tanah air, dan menjaga keseimbangan alam dalam wilayah adat.

 

Kategori Blog

@2025 Lembaga Musyawarah Adat Dayak Tobag. All rights reserved.