Lmadt.org. Lembaga Masyarakat Adat Dayak Tobag (LMA-DT) merasa perlu memberikan klarifikasi terkait interpretasi (Interpretasi adalah proses memberikan penjelasan, makna, atau pemahaman terhadap sesuatu, seperti teks, peristiwa, data, atau simbol. Dalam konteks budaya atau komunikasi, interpretasi sering melibatkan penafsiran terhadap maksud, nilai, atau konteks dari suatu tindakan, ucapan, atau tradisi) yang disampaikan oleh Romo di Teraju pada 22 Mei 2024. Dalam klarifikasi tersebut, terdapat beberapa penafsiran mengenai adat dan tradisi Dayak Tobag yang kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pelestarian dan pengembangan budaya Dayak Tobag, LMA-DT menegaskan bahwa adat istiadat kami memiliki nilai-nilai luhur yang telah diwariskan secara turun-temurun. Setiap ritual dan tradisi yang kami jalankan memiliki makna mendalam dan tidak dapat disamakan atau disederhanakan tanpa memahami konteks budaya yang sebenarnya.

Kami mengajak semua pihak, termasuk media massa dan tokoh masyarakat, untuk berdialog langsung dengan LMA-DT apabila terdapat hal-hal yang perlu diklarifikasi terkait budaya Dayak Tobag. Hal ini penting guna menghindari misinformasi dan memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik adalah akurat dan sesuai dengan kenyataan.





