lmadt.org. Lembaga Musyawarah Adat Dayak Tobag (LMA-DT) terus berkomitmen menjaga dan melestarikan nilai-nilai adat di tengah masyarakat. Pada Sabtu, 27 April 2024, LMA-DT melaksanakan kegiatan sosialisasi adat di Desa Sansat, Kecamatan Toba (Wilayah Benua Kapuas Jaya). Kegiatan ini mendapat antusias dari masyarakat desa yang hadir untuk mendengarkan dan memahami lebih dalam tentang peran adat dalam kehidupan bermasyarakat.
LMA DAYAK TOBAG Lakukan Kunjungan Koordinasi ke Kantor Camat Tayan Hilir
LMA-DT Lakukan Kunjungan Koordinasi ke Kantor Camat Tayan Hilir
LMA Dayak Tobag Kunjungi Polsek Tayan Hilir untuk Tingkatkan Koordinasi
Lembaga Musyawarah Adat Dayak Tobag Kunjungi Polsek Tayan Hilir untuk Tingkatkan Koordinasi
LMA Dayak Tobag Lakukan Kunjungan Koordinasi ke Koramil Tayan Hilir
Lmadt.org. Pada tanggal 6 April 2024, Lembaga Musyawarah Adat Dayak (LMAD) Tobag melakukan kunjungan resmi ke Markas Koramil Tayan Hilir. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh para tokoh adat Dayak Tobag bersama sejumlah anggota, sebagai bentuk silaturahmi sekaligus upaya mempererat hubungan kelembagaan antara masyarakat adat dan institusi TNI di wilayah tersebut.
LMA Dayak Tobag melakukan pengukuran tanah Sekretariat di Pulau Tayan
lmadt.org. Ketum Lembaga Masyarakat Adat Dayak Tobag (LMA-DT), Patih Mangku Adat bapak Arianto, melakukan kegiatan pengukuran tanah milik LMA-DT yang berada di Pulau Tayan, Kabupaten Sanggau. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan 24 Februari 2024 tahun lalu. Dalam proses pengukuran tersebut, Ketua LMA-DT Arianto didampingi langsung oleh Patinggi Hulujurong bapak Kasianus Ejanto, S.Pdk serta Tokoh Adat Bapak Heronimus Abui,SH (Ex-Pengurus LMADT 1999-2006). Ketiganya bersama-sama memastikan batas-batas tanah milik LMA-DT yang menjadi aset penting bagi lembaga adat Dayak Tobag di wilayah Pulau Tayan. Menurut Ketum LMA-DT Arianto, pengukuran ini merupakan langkah awal untuk menginventarisir seluruh aset tanah milik LMA-DT. “Aset LMA-DT harus kita inventarisirkan,” tegasnya. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab lembaga dalam menjaga dan mengelola tanah adat untuk kepentingan bersama masyarakat Dayak Tobag ke depan.
LMA Dayak Tobag Hadiri Ritual Ngrimah Tanah di Benua Mangku Kamit
Lembaga Musyawarah Adat Dayak Tobag Hadiri Ritual Ngrimah Tanah di Benua Mangku Kamit
Musdat XI LMA Dayak Tobag Berlangsung Sukses di Desa Subah
Subah, 23 Desember 2023, Lembaga Masyarakat Adat Dayak Tobag (LMA-DT) sukses menggelar Musyawarah Adat Daerah (Musdat) XI di Desa Subah, Kecamatan Tayan Hilir. Acara ini dihadiri oleh para tokoh adat, pemangku kepentingan, serta perwakilan masyarakat dari berbagai wilayah, yang datang untuk bersama-sama menyusun langkah strategis dalam menjaga dan mengembangkan adat budaya Dayak Tobag di tengah tantangan modernisasi. Musyawarah Adat ini berlangsung tertib dan sesuai dengan rencana. Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, dimulai dari pembukaan resmi, laporan pertanggungjawaban, hingga pembahasan program kerja ke depan. Diskusi hangat namun tetap menjunjung tinggi nilai musyawarah dan mufakat menjadi ciri khas jalannya forum ini, mencerminkan kekayaan budaya dan semangat gotong royong masyarakat adat Dayak Tobag. Musdat XI ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran LMA-DT sebagai penjaga nilai-nilai adat dan identitas budaya lokal. Dengan semangat kebersamaan, peserta musyawarah menegaskan komitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak masyarakat adat serta mempererat hubungan antar komunitas di wilayah 7 Benua dan sekitarnya.
Mengenal Konsep Ketuhanan dalam Kepercayaan Leluhur Dayak Tobag
lmadt.org. Menyelami Falsafah Adat dan Spiritualitas Orang Pedalaman Kalimantan. Dalam peradaban kuno Dayak Tobag — salah satu sub-suku Dayak yang mendiami wilayah hulu dan pesisir Sungai Kapuas di Tayan, Kalimantan Barat — konsep tentang Tuhan bukanlah hal baru. Bahkan jauh sebelum hadirnya agama samawi (Islam, Kristen, Yahudi), masyarakat adat Dayak Tobag telah mengenal dan memuliakan sosok yang mereka sebut Jebata, sebagai simbol Tuhan Yang Maha Kuasa.
Mitos Penciptaan Cerita Turun-Temurun
lmadt.org. Asal Mula Menjadi atau disebut masa kehampaan dan awal terjadinya terang, atau disebut juga zaman sengiang tujuh menurut leluhur orang Dayak Tobag. Pada masa ini diperkirakan menurut leluhur Dayak Tobag “Ba pangka-pangkakenolang” yang lampau sangat jauh sebelum zaman Jempete Jempere. Dalam perhitungan waktu Dayak Tobag, Satu Pangkakenolang sama dengan seribu Tukenolang, satu Tukenolang sama dengan seribu kenolang, sedangkan satu kenolang sama dengan seribu tahun. Jadi “Ba pangka-pangkakenolang” adalah berlipat lipat dari Pangkakenolang atau masanya tak bisa terukur (Bermiliar-miliaran tahun lampau).
Asal Usul Bahasa Dayak Tobag: Dari Bahasa Isyarat, Binatang, Hingga Menjadi Identitas Leluhur
lmadt.org. Bahasa bagi masyarakat adat bukan hanya alat komunikasi, tapi juga simbol peradaban, identitas, dan kekayaan budaya. Begitu pula dengan Bahasa Dayak Tobag yang memiliki sejarah unik dan menarik tentang proses terbentuknya.